Welcome to Mr. Aji's Site

Wise While On-Line, Think Before Posting

Blogger for Education and Culture

Rabu, 18 Agustus 2010

4 Golongan yang Dirindukan Surga

Nabi Muhammad SAW dalam salah satu haditsnya mengatakan: al-Jannatu musytaqat ila arba’ati anfar: talil Qur’an, hafidz al-Lisan, muth’im al-ji’an, wa shaim Ramadlan  (Surga selalu merindukan kepada empat golongan manusia; pembaca al-Qur’an, penjaga lisan, pemberi makan orang yang kelaparan, dan orang yang puasa Ramadlan).

Pertama, pembaca al-Qur’an (talil Qur’an). Surga sangat merindukan orang yang rajin membaca al-Qur’an. Al-Qur’an menempati tempat sentral bagi umat Islam dan merupakan kitab yang paling banyak dibaca di dunia, secara berulang-ulang dengan tanpa bosan, bahkan dihafal oleh ribuan orang secara tepat, sampai pada titik komanya. Ini membuktikan betapa agungnya al-Qur’an dan mulianya, sehingga surga sampai merindukan pembacanya.

Syahrul Qur’an merupakan nama lain Ramadlan, karena di dalamnya diturunkan al-Qur’an. Olehkarenanya, memperbanyak membaca al-Qur’an di bulan Ramadlan merupakan amal yang utama. Para Sahabat Nabi ketika memasuki bulan Ramadlan, berlomba-lomba memperbanyak membaca al-Qur’an, ada yang mengkhatamkan seminggu sekali, tiga hari sekali, sehari semalam sekali, bahkan ada yang semalam khatam.

Kedua, Orang yang selalu menjaga lisan. Lidah adalah bagian organ manusia yang lembut dan terlihat lemah, namun memegang peran yang besar bagi hubungan manusia satu dengan lainnya. Di bulan Ramadlan ini, sudah seharusnya seorang yang berpuasa menjaga lisannya, karena lisannya pun harus ikut berpuasa.

Ketiga, Puasa Ramadlan. Romadlan merupakan bulan penuh hikmah, bulan tempat penggodokan, bulan yang merupakan “kawah condrodimuko” bagi sebelas bulan berikutnya. Ketika bulan Ramadlan seseorang mampu mengisi hatinya, menguatkan spirit hidupnya, maka itu akan bermanfaat bagi hari-hari yang akan dijalani berikutnya. Dan bagi orang yang gagal mengambil hikmah di bulan Ramadlan, maka ia pun akan rugi di hari-hari berikutnya, karena bekal yang didapat tidak cukup.

Keempat, orang yang memberi makan orang yang kelaparan. Sodaqah merupakan perbuatan yang mulia. Seperti yang diceritakan oleh al-Ghazali tadi, dengan “bersedekah” pada hewan saja, mampu memperberat amal kebaikan di surga, apalagi bersedekah kepada manusia. Di samping itu pula, ternyata dengan bersedekah secara ihlas akan mendatangkan rizki yang berlipat-lipat bagi pelakunya.

0 komentar:

Posting Komentar

PENGIKUT BLOG